PEMBEKALAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DARING DAN LURING (PPL DARLING) T.A 2020/2021

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Al-Washliyah (UNIVA) Medan menggelar pembekalan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) secara daring dan luring, Sabtu (04/01/2021).

Pembekalan ini diisi oleh pemateri Bapak Dr. Muhammad Riduan Harahap, M.Pd.I dan Bapak Dr. M. Syukri Azwar Lubis, MA. Acara pembekalan PPL tersebut dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Agama Islam Bapak Dr. Khairuddin Lubis, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya acara pembekalan PPL tersebut. Beliau mengharapkan, seluruh mahasiswa mengikuti dan memperhatikan apa-apa yang disampaikan oleh para pemateri sebagai bekal yang sangat berguna selama mengikuti kegiatan PPL nanti. Beliau juga menyampaikan agar seluruh mahasiswa mengikuti kegiatan PPL dengan  bersungguh-sungguh, disiplin, menjaga etika dan sopan santun dan menjaga nama baik Fakultas.

“Sebagai pimpinan Fakultas Agama Islam Universitas Al-Washliyah Medan, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada pemateri dan mahasiswa yang akan turun PPL nantinya kesekolah dalam mengikuti pembekalan PPL ini. Saya berharap pembekalan ini berjalan dengan lancar dan apa yang disampaikan oleh pemateri bisa diterapkan untuk kegiatan PPL disekolah masing-masing” ujar Bapak Dr. Khairuddin Lubis, M.Pd.

Menurutnya, mengajar di tengah Covid-19Fakultas Agama Islam Universitas Al-Washliyah Medan tetap mengupayakan agar kegiatan akademik dan kegiatan belajar mengajar terus berjalan.

“Keluarkan ide-ide kreatif kalian untuk diterapkan selama PPL nanti. Jaga semangat serta jaga kesehatan agar semuanya bisa berjalan dengan lancar dan jaga nama baik kampus” tegasnya.

Pemateri pertama, Bapak Dr. Muhammad Riduan Harahap, M.Pd.I menyampaikan tentang etika dalam PPL baik etika berkomunikasi maupun etika dalam berbusana.

“Sebagai calon pendidik maupun tenaga kependidikan yang profesional, para mahasiswa seharusnya mampu mendidik mengajar dan mampu membangun komunikasi baik secara personal maupun sosial. Sebagai calon guru, kita juga dilihat oleh siswa dari pakaian yang kita pakai. Karena kita di Guguh dan di Tiru, itulah Guru”.

Scroll to Top