Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) hari Sabtu Tanggal 2 Mei 2015 di lapangan Utama UNIVA Medan. Peringatan tersebut, dihadiri oleh civitas akademika UNIVA Medan, seluruh Kepala Sekolah/Madrasah, Guru, Dosen, Siswa dan Mahasiswa di lingkungan UNIVA Medan.
Rektor UNIVA Medan Ir.H. Aliman Saragih, M.Si yang diwakili Wakil Rektor II Drs. H. Hairul Arifin Ritonga, MM dalam sambutannya menyampaikan”Tanggal 2 Mei merupakan hari yang mempunyai makna bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan, utamanya para pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta didik dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi baik jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.
HARDIKNAS diperingati antara lain untuk mengenang jasa Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara dan seluruh pejuang pendidikan yang patut kita kenang dan hargai. Ada tiga makna penting tiap kali kita memperingati hari-hari besar Nasional, seperti halnya HARDIKNAS hari ini. Makna pertama, berkait dengan momentum untuk merenungkan dan merefleksikan diri terhadap perjalanan dan langkah panjang yang telah dilalui.
Ini berkait dengan cita-cita awal lahirnya HARDIKNAS, sebuah cita-cita yang saat itu dicirikan dengan semangat kepahlawanan, semangat kesediaan diri untuk memberikan lebih dari kewajibannya, dan untuk menerima kurang dari hak-haknya, disertai dengan keyakinan bahwa pemberian yang lebih dan penerimaan yang kurang itu dijadikan sebagai investasi kemasyarakatan, yang insya Allah pada saatnya akan diperoleh kemanfaatan lebih.
Semangat itu dalam konteks kekinian saat ini, kiranya masih relevan untuk selalu dikumandangkan, terutama dalam kondisi bangsa seperti saat ini. Makna kedua, upaya didalam mengintropeksi diri dari apa yang sedang kita lakukan didalam menjalankan berbagai program pendidikan saat ini untuk menatap masa depan yang lebih baik, dalam menjamin pelayanan pendidikan secara non-discriminative kepada semua anak usia sekolah Indonesia di manapun mereka tinggal, sehingga sebuah cita-cita luhur saat digagasnya peringatan HARDIKNAS, bisa terus terjaga.
Makna ketiga, bagaimana kita memprespektifkan apa yang telah dan sedang dilakukan untuk masa depan yang lebih baik, sebagaimana dicantumkan dalam konstitusi kita serta diamanatkan pula dalam sistem perundangan, dalam upaya mencerdaskan bangsa secara utuh.
Pada titik ini, maka HARDIKNAS bukan hanya diperingati untuk kegiatan seremonial belaka, tapi justru untuk lebih memompa semangat. Peringatan HARDIKNAS harus terus menerus dikumandangkan dan dilakukan rekontekstualitas sesuai dengan masanya, karena itulah tidak berlebihan jika momentum HARDIKNAS kali ini juga harus bisa memberikan makna lebih, tidak hanya sebatas pada memperingatinya secara seremonial.
Rektor menambahkan” saya ingin mengajak agar peringatan HARDIKNAS kali ini, dapat membangkitkan rasa optimisme, percaya diri dan tentu sambil terus berusaha, karena melalui modal optimisme, percaya diri dan berusaha itulah, sesungguhnya cikal bakal bangsa ini dibangun. Itulah pilihan tema HARDIKNAS tahun ini diambil: “Pendidikan Karakter untuk Membangun Peradaban Bangsa.”
Pemilihan tema ini menjadi tepat dengan perkembangan dan perubahan aspirasi masyarakat yang sangat dinamis. Tentu bukan hanya itu, tema ini juga merupakan bagian dari apa yang jauh hari telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, yang hari kelahirannya kita peringati sebagai HARDIKNAS. Pendidikan, kata Ki Hadjar Dewantara, merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita”.